Oke kawan, kali ini kita bahas Motherboard secara detil.
Semoga bermanfaat :
PENGERTIAN
Motherboard adalah saraf pusat (otak) dalam sistem komputer.
Motherboard juga dapat dideskripsikan sebagai dual prosesor atau single
prosesor. Gambar dibawah ini menunjukkan motherboard dengan single prosesor.
Kebutuhan dalam kecepatan memproses semakin meningkat. Prosesor tunggal (single
prosesor) tidak selalu bisa memenuhi kebutuhan tersebut, terutama dalam
lingkungan jaringan perusahaan. Motherboard dengan dual prosesor
biasanya diinstal untuk sistem operasi jaringan yang lebih tinggi tingkatannya
seperti Windows 2000. Sistem board biasanya merupakan tempat dari beberapa
komponen berikut ini:
1.
CPU
2. Circuit
pengontrol
3. Bus/adapter
4. RAM
5. Slot
ekspansi untuk board tambahan
6. port
untuk peranti ekternal
7. Complementary
Metal-Oxide Semiconductor (CMOS, dibaca C moss)
8. Read
Only memory (ROM) lainnya
9. chip
BIOS
10.
support chip yang memiliki fungsi yang
bervariasi
KOMPONEN MOTHERBOARD
1. Chipset Motherboard
Chipset motherboard
menentukan kompatibilitas (kesesuaian) dari motherboard dengan beberapa
komponen sistem lainnya yang sangat vital. Hal ini juga akan menentukan
performa dan keterbatasan motherboard. Chipset akan terdiri dari grup sirkuit
mikro yang terkandung dalam beberapa chip terintegrasi atau satu atau dua chip
terintegrasi Very Large Scale Integration (VLSI). VLSI adalah chip yang
memiliki lebih dari 20,000 sirkuit. Chipset akan menentukan hal-hal sebagai
berikut:
1. Jumlah
RAM yang dapat digunakan oleh motherboard
- Tipe
chip RAM
- Ukuran
dan kecepatan cache
- Tipe
dan kecepatan prosesor
5. Tipe
slot ekspansi yang dapat diakomodasi motherboard
2. BIOS
Chip Read-only memory (ROM) terletak di dalam motherboard.
Chip ROM mengandung instruksi yang dapat diakses secara langsung oleh
mikroprosesor. Tidak seperti RAM, chip ROM mengambil kembali apa yang
terkandung didalamnya meskipun komputer dimatikan. Isi ROM tidak dapat dihapus
atau diubah dengan cara normal. Transfer data dari ROM lebih lambat daripada
RAM, tapi lebih cepat daripada disk apapun. Beberapa contoh chip ROM dapat
ditemukan dalam motherboard termasuk BIOS ROM, electrically erasable
programmable read-only memory (EEPROM), dan Flash ROM.
3. EPROM, EEPROM, and Flash ROM
ROM adalah cara paling umum digunakan untuk menyimpan
program tingkat-sistem yang harus tersedia dalam PC setiap saat. Contoh yang
paling umum adalah program sistem BIOS. EPROM dan EEPROM adalah chip ROM yang
dapat dihapus dan diprogram ulang. Erasable programmable read-only memory
(EPROM) adalah tipe khusus dari programmable read-only memory (PROM) yang dapat
dihapus dengan menggunakan sinar ultraviolet yang dilewatkan melalui jendela
tembus pandang diatas chip. Karena chip ROM memiliki instruksi yang dapat membuat peranti
berfungsi dengan baik, kadangkala harus diprogram ulang atau diganti ketika
instruksi untuk peranti yang diupgrade dibutuhkan.
4. Slot Ekspansi
Slot Ekspansi adalah stopkontak dalam motherboard komputer
yang menerima papan sirkuit tercetak (printed circuit board). Slot Ekspansi
juga dikenal dengan nama soket. Semua komputer memiliki slot ekspansi yang
membuat peranti tambahan dapat dihubungkan ke dalam komputer. Peranti tersebut
termasuk kartu video, kartu I/O, dan kartu suara (sound card).
Terdapat beberapa tipe slot ekspansi di dalam motherboard.
Nomer dan tipe slot ekspansi dalam komputer akan menentukan kemungkinan
ekspansi di masa mendatang. Slot ekspansi yang paling umum digunakan meliputi
ISA, PCI dan AGP.
5. Riser cards (PENINGKAT)
Digunakan ketika komputer di-load penuh. Secara fisik akan
menambah slot sehingga chip ataupun kartu dapat di plug. Dalam tampilan
sederhana, case lebih hemat tempat, kartu diplug ke dalam kartu riser yang
terletak paralel dengan motherboard.
Tipe Bus
Komponen dasar dari komputer saling dihubungkan menjadi satu
dengan jalur komunikasi dinamakan bus. Sistem bus adalah kumpulan konduktor
paralel yang membawa data dan mengontrol sinyal dari satu komponen ke komponen
lainnya. Mengingat bahwa konduktor dalam komputer modern adalah penjejak
metalik (metallic traces) yang terdapat dalam papan sirkuit. Terdapat tiga tipe sistem bus yang dapat
diidentifikasikan berdasarkan tipe informasi yang dibawa. Hal ini termasuk bus
alamat, bus data dan bus kontrol.
Jenis port Rear Panel
Selain dari yang tampak pada motherboard yang dipasang pada chasing, maka
dibagian belakang CPU juga akan tampak beberapa jenis port dan soket Keterangan dari masing – masing bagian sebagai berikut :
1. Port paralel (LPT1 atau LPT2) : Port bagi peralatan yang
bekerja dengan transmisi data secara paralel. Contoh peralatannya adalah
printer dan scanner.
2. Port Serial (Com 1, Com 2) : Port bagi peralatan yang bekerja
dengan transmisi data secara serial. Contoh peralatan yang menggunakan port ini
adalah mouse dan modem.
3. Port AT/PS2 : Umumnya digunakan untuk masukan
konektor keyboard dan mouse.
4. Port USB (Universal serial bus) : Port bagi peralatan yang
bekerja dengan transmisi data secara serial. Contoh peralatan yang menggunakan
port ini adalah camera digital, scanner, printer USB, handycam, dan peraltan
tambahan eksternal.
5. Port VGA : Port yang berhubungan langsung dengan layar. Port ini terdapat
pada motherboard yang menggunakan chipset VGA on board atau menggunakan VGA
card yang diletakkan pada slot AGP.apabila didalam motherboard belum terdapat
port VGA maka harus menambah VGA Card.
6. Port Audio : Port yang berhubungan langsung dengan peraltan audio, misalnya
tape, radio, speaker, atau mikrofon. Motherboard sekarang sudah banyak yang menggunakan
chipset audio on-board.
7. Port LAN : Port yang dihubungkan dengan kabel LAN/jaringan yang
menggunakan kabel konektor jenis RJ45. Port ini sudah terdapat pada motheboard,
karena seringkali chipset motherboard sudah memberikan fasilitas LAN on-board
pada motherboardnya.
Konfigurasi Motherboard
Konfigurasi motherboard, dikenal juga sebagai pengaturan sistem hardware, adalah hal yang sangat penting. Konfigurasi motherboard membutuhkan hal-hal berikut:
• memasang CPU
• memasang heat sink dan kipas
• memasang RAM
• menghubungkan kabel power supply pada konektor listrik motherboard dan sambungkan berbagai konektor lainnya pada switch (pengatur) yang tepat serta lampu status pada panel depan case.
• Mengeset BIOS sistem
Konfigurasi motherboard, dikenal juga sebagai pengaturan sistem hardware, adalah hal yang sangat penting. Konfigurasi motherboard membutuhkan hal-hal berikut:
• memasang CPU
• memasang heat sink dan kipas
• memasang RAM
• menghubungkan kabel power supply pada konektor listrik motherboard dan sambungkan berbagai konektor lainnya pada switch (pengatur) yang tepat serta lampu status pada panel depan case.
• Mengeset BIOS sistem
Mengkonfigurasi
Konektor
Mengetahui peta lokasi memungkinkan konfigurasi motherboard yang tepat untuk konfigurasi (penyusunan/pengaturan) case dan lampu motherboard pada bagian depan panel case, yang juga disebut bezel atau faceplate (lempengan muka). Untuk pengaturan disket, selalu ingat bahwa garis berwarna pada kabel data adalah pin 1. Konektor yang lebih modern sebagian besar ‘dikunci’ dengan sebuah pin yang hilang ataupun konektor yang tersumbat, sehingga tidak mungkin melakukan kesalahan dalam pemasangan. Kebanyakan, kabel berwarna pada kabel listrik adalah positif sementara kabel berwarna putih atau hitam sebagai ground atau negatif. Konektor I/O umumnya mengikuti konvensi standar industri. Informasi yang lebih lanjut dapat diperoleh dari buku panduan motherboard.
Mengetahui peta lokasi memungkinkan konfigurasi motherboard yang tepat untuk konfigurasi (penyusunan/pengaturan) case dan lampu motherboard pada bagian depan panel case, yang juga disebut bezel atau faceplate (lempengan muka). Untuk pengaturan disket, selalu ingat bahwa garis berwarna pada kabel data adalah pin 1. Konektor yang lebih modern sebagian besar ‘dikunci’ dengan sebuah pin yang hilang ataupun konektor yang tersumbat, sehingga tidak mungkin melakukan kesalahan dalam pemasangan. Kebanyakan, kabel berwarna pada kabel listrik adalah positif sementara kabel berwarna putih atau hitam sebagai ground atau negatif. Konektor I/O umumnya mengikuti konvensi standar industri. Informasi yang lebih lanjut dapat diperoleh dari buku panduan motherboard.
JUMPER DI
SEBUAH MOTHERBOARD
Jumper pada sebuah komputer sebenarnya adalah
connector (penghubung) sirkuit elektrik yand digunakan untuk menghubungkan atau
memutus hubungan pada suatu sirkuit.Fungsi Jumper ini dalam komputer digunakan
untuk menyetting perlengkapan komputer sesuai dengan keperluan.Jumper pada
komputer biasanya digunakan pada Motherboard, Harddisk dan Optical Disk, dan
pada beberapa VGA Card tertentu.
1. Jumper Clear CMOS
Jumper
CMOS biasanya terletak di dekat Baterai CMOS. Biasanya terdapat 3 kaki (pin)
pada jumper ini. Fungsinya adalah untuk menyimpan dan me-reset CMOS (sebuah IC
program pada Motherboard) pada posisi default (Setting Awal/Pabrik).
Biasanya pada pin ke 1 dan 2 bila dihubungkan dengan sebuah Jumper maka CMOS pada posisi normal akan menyimpan setiap settingan yang kita ubah pada CMOS/BIOS. Dan bila Jumper kita ubah pada posisi 2 dan 3, maka komputer akan kembali pada posisi default.
Jika kita melakukan setting yang salah terhadap CMOS/BIOS maka jika terjadi kesalahan yang mengakibatkan komputer tidak bisa hidup, maka dengan melakukan Clear CMOS komputer akan kembali ke posisi awal sebelum kita melakukan perubahan pada CMOS/BIOS.
Begitu pula Jumper Clear CMOS ini bisa digunakan bila komputer tidak bisa menyala akibat kita lakukan perubahan pada hardware, misalnya processor, tetapi karena CMOS/BIOS telah menyimpan setting pada komputer yang lama dan tidak mampu membaca processor yang baru saja anda gantikan maka jumper bisa digunakan.
Jumper ini juga digunakan bila pengguna lupa pada password yang digunakan pada BIOS. Dengan melakukan Clear CMOS, maka password yang dibuat akan hilang dengan sendirinya.
Biasanya pada pin ke 1 dan 2 bila dihubungkan dengan sebuah Jumper maka CMOS pada posisi normal akan menyimpan setiap settingan yang kita ubah pada CMOS/BIOS. Dan bila Jumper kita ubah pada posisi 2 dan 3, maka komputer akan kembali pada posisi default.
Jika kita melakukan setting yang salah terhadap CMOS/BIOS maka jika terjadi kesalahan yang mengakibatkan komputer tidak bisa hidup, maka dengan melakukan Clear CMOS komputer akan kembali ke posisi awal sebelum kita melakukan perubahan pada CMOS/BIOS.
Begitu pula Jumper Clear CMOS ini bisa digunakan bila komputer tidak bisa menyala akibat kita lakukan perubahan pada hardware, misalnya processor, tetapi karena CMOS/BIOS telah menyimpan setting pada komputer yang lama dan tidak mampu membaca processor yang baru saja anda gantikan maka jumper bisa digunakan.
Jumper ini juga digunakan bila pengguna lupa pada password yang digunakan pada BIOS. Dengan melakukan Clear CMOS, maka password yang dibuat akan hilang dengan sendirinya.
2. Jumper Bus Clock/Bus Speed
Jumper ini berfungsi untuk menyeting Bus Clock pada processor. Pada saat ini, hampir bisa dibilang jumper ini jarang digunakan. Fungsi setting yang tadinya diatur oleh jumper sekarang sudah dibuat outo atau bisa disetting lewat BIOS.
Pada gambar diatas adalah salah satu contoh dari komputer Pentium I, yang terdiri dari Bus 50, 55, 60, 66 dan 75. Bus ini terdapat pada processor. Disetiap Bus yang kita pilih, ada petunjuk mengenai penggunaan jumpernya.
3.Jumper Bus radio
Seperti halnya jumper Bus Clock/FSB, jumper ini pun bisa dibilang sudah tidak dipergunakan kembali. Jumper ini adalah ratio perkalian dari processor. Misalnya processor Pentium I 133 MHz dengan Bus/FSB 66, maka Rationya adalah 2x. Maka kita melakukan setting sesuai dengan petunjuk yang terdapat pada keterangan baik di Motherboard maupun buku manual.
4. Jumper VGA
Jumper ini biasanya terdapat pada Motherboard yang menyediakan VGA onboard beserta Slot VGA sebagai tambahan. Jumper, biasanya terdiri dari 3 kaki/pin yang digunakan untuk memilih apakah yang digunakan VGA onboard nya atau Slot VGA. Sama sepert jumper bus clock, jumper ini sudah jarang dipergunakan dan diganti dengan outo setting, sehingga tanpa melakukan setting apapun, VGA akan memilih sendiri yang mana yang dipergunakan.
Jumper ini biasanya terdapat pada Motherboard yang menyediakan VGA onboard beserta Slot VGA sebagai tambahan. Jumper, biasanya terdiri dari 3 kaki/pin yang digunakan untuk memilih apakah yang digunakan VGA onboard nya atau Slot VGA. Sama sepert jumper bus clock, jumper ini sudah jarang dipergunakan dan diganti dengan outo setting, sehingga tanpa melakukan setting apapun, VGA akan memilih sendiri yang mana yang dipergunakan.
5.Jumper Audio
Jumper Sound, adalah jumper yang dipergunakan untuk mengaktifkan suara. Jumper ini biasanya terdiri dari 10 pin berjejer dengan pin nomor 8 kosong. Jika pengguna mengaktifkan Audio di depan Casing, maka otomatis, soket Audio di casing telah mengaktifkan jumper Audio ini. Tapi bila tidak, persiapkan sebuah jumper untuk menghubungkan pin nomor 5 dan 6, juga pin nomor 9 dan 10, sebab bila tidak suara tidak akan keluar sekalipun driver telah masuk. Dan kejadian ini sering terjadi dimana Audio tidak bisa terdengar dan orang yang tidak mengerti akan kebingungan dan mengira Sound onboard dari Motherboard anda mati.
Jumper Sound, adalah jumper yang dipergunakan untuk mengaktifkan suara. Jumper ini biasanya terdiri dari 10 pin berjejer dengan pin nomor 8 kosong. Jika pengguna mengaktifkan Audio di depan Casing, maka otomatis, soket Audio di casing telah mengaktifkan jumper Audio ini. Tapi bila tidak, persiapkan sebuah jumper untuk menghubungkan pin nomor 5 dan 6, juga pin nomor 9 dan 10, sebab bila tidak suara tidak akan keluar sekalipun driver telah masuk. Dan kejadian ini sering terjadi dimana Audio tidak bisa terdengar dan orang yang tidak mengerti akan kebingungan dan mengira Sound onboard dari Motherboard anda mati.
6. Jumper USB Power
Jumper ini ada di hampir semua Motherboard yang memiliki USB Socket. Jumper ini terdiri dari 3 kaki/pin. Jika tidak dipasang, maka USB anda tidak akan berfungsi. Jika di pasang pada salah satu kaki, misalnya pin 1 dengan pin 2 atau pin 2 dengan pin 3, maka akan punya pengaruh yang berbeda. Yang satu tidak akan bisa mengaktifkan USB di DOS.
7. Jumper Memory/RAM
Jumper ini biasanya terdapat pada Motherboard yang memiliki fasilitas 2 jenis Slot memory, misalnya Motherboard yang memiliki slot memory SDRAM dan DDR1, atau DDR1 dengan DDR2, maka untuk memilih salah satu slot diperlukan setting jumper memory.
8. Jumper pada Harddisk atau Optical Disk (CDRom, DVD, dll)
Jumper pada Harddisk dan Optikal Disk biasanya untuk menentukan status pada harddisk atau optical disk. Status pada harddisk/optical disk apakah akan dijadikan Master atau Slave.
Hal ini penting di perhatikan melakukan tandem (penggabungan harddisk dengan harddisk, atau harddisk dengan optical disk pada satu kabel). Bila status sama-sama master, maka keduanya tidak akan terdeteksi oleh Motherboard. Karena itu yang satu harus menjadi Master dan yang satu menjadi Slave.Pada Motherboard tertentu, status Slave pada harddisk tunggal (tanpa melakukan tandem) tidak akan dapat di deteksi oleh Motherboard.
Itu dia tadi sedikit penjelasan tentang seluk beluk motherboard. Kurangnya milik saya, lebihnya milik Allah SWT. TERIMAKASIH KAWAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar